Kababitak-Kita mungkin sering mendengar tentang Yahudi secara ras atau
kebangsaan, terlepas dari tindak-tanduk politis mereka. Menurut sejarah dan
asal-usulnya, secara garis besar bangsa Yahudi terdiri dari dua jenis ras,
yakni Yahudi Sephardin dan Yahudi Ashkenazi. Mungkin perbedaan ini secara
politis tidak akan menjadi masalah, namun sesungguhnya hal inilah salah satu
faktor yang memicu perubahan tata dunia pra-Perang Dunia I & II, mengubah
wajah Eropa menjadi beberapa aliansi.
Sebelumnya, marilah kita tengok sejarah munculnya kedua ras
Yahudi yang berbeda ini.
Ketika Kaisar Titus dari Romawi beserta bala tentaranya
menginvasi Yerussalem tahun 70 M, inilah awal episode baru kehidupan bangsa
Yahudi. Ketika meninggalkan tanah Palestina, mereka beramai-ramai berdiaspora
ke seluruh penjuru dunia, terutama wilayah-wilayah yang berdekatan dengan laut
Mediterania. Sebagian dari mereka ada yang ke Irak tempat dimana nenek moyang
mereka pernah menjadi tawanan kerajaan Babylonia setelah Yerusalem diserang
Raja Nebukadnezzar pada 586 SM. Sebagian lain ada yang menuju Mesir, yang juga
di masa lalu nenek moyang mereka pernah menjadi budak kerajaan Firaun. Sebagian
lain bergerak melalui jalur laut menuju Eropa Barat, seperti Spanyol, Italia,
Perancis hingga ke Inggris. Sisanya bergerak ke Semenanjung Arab di Selatan,
hingga ke tanah Yastrib (Madinah).
Menurut data sejarahwan Inggris, Laurent Gardner dalam
bukunya “Bloodline of the Holy Grail”, menyebutkan bahwa diantara rombongan
yang berlayar ke barat itu juga ikut Istri Nabi Isa (Yesus), Maria Magdalena
dan anak-anaknya, adik laki-laki Nabi Isa, Joseph Arimathea, dan murid-muridnya,
Simon, Paulus dan Pieter yang dikenal sebagai pendiri gereja Romawi yang masih
bertahan hingga sekarang. Kemudian Maria wafat di Perancis, Joseph wafat di
Inggris dan Simon wafat di Corsica, sebuah pulau di sebelah tenggara Perancis.
Kemudian orang-orang Yahudi yang berdiaspora ke Eropa Barat
tersebut melakukan asimilasi dengan penduduk kulit putih setempat, dan
melahirkan keturunan campuran yang dikenal dengan Yahudi Sephardin atau Yahudi
putih. Sedangkan Yahudi yang bergerak ke Timur, tepatnya ke Irak, berasimilasi
dengan masyarakat Khazar, setelah raja Khazar yang juga memiliki garis
keturunan Mongolia memeluk agama Yahudi pada abad VIII masehi. Nah keturunan
Yahudi-Khazar ini kemudian disebut Yahudi Ashkenazi, atau Yahudi gelap. Mereka
dominan berada di Eropa Timur, seperti Rusia, Polandia, Austria dan Jerman.
Dari ciri fisiknya, Yahudi Sephardin memiliki ciri mata biru
bening dan hidung cenderung lebih lancip yang didapat dari darah kulit putih
khas penduduk Eropa Barat. Sedangkan Yahudi Ashkenazi memiliki hidung lebih
besar dan tebal, mendekati ciri khas hidung bangsa Arab yang memang dari awal
berasal dari satu nenek moyang, Nabi Ibrahim (Abraham).
Nah dari kedua perbedaan sub-ras ini (Sephardin dan
Ashkenazi) akhirnya memunculkan persaingan yang cukup sengit dan cenderung
diam-diam. Yahudi Ashkenazi pada umumnya dianggap lebih rendah oleh Yahudi
Sephardin. Yahudi Sephardin menjulukinya dengan ejekan kike atau Yahudi hitam
kepada Yahudi Ashkenazi. Dan di sisi lain Yahudi Ashkenazi memiliki kadar sifat
negatif yang lebih menonjol dibandingkan Yahudi Sephardin, seperti licik, kejam
dan ambisius.
Namun tindak diskriminasi yang (selalu) dialami bangsa
Yahudi saat itu, baik Sephardin atau Ashkenazi, seperti pembatasan kepemilikan
tanah, menjadikan orang-orang Yahudi lebih memfokuskan diri pada bisnis
simpan-pinjam emas dan uang serta industri perhiasan. Dan siapa sangka justru
karena bisnis terbatas inilah mereka mampu mengumpulkan kekayaaan yang melimpah
karena mampu “menciptakan” selembar uang kertas menjadi setumpuk emas, dan
sistem ini terus berjalan hingga sekarang. (Lihat artikel Sejarah Dominasi
Dollar & The Fed dalam blog ini)
Setelah bertahan dan berlalu belasan abad, akhirnya tiba di
abad 18. Dan salah satu keluarga Yahudi yang sukses karena bisnis tersebut
adalah keluarga Rothschild yang dipelopori oleh Mayer Amschel Rothschild,
1743-1812.Seorang Yahudi Ashkenazi asal Frankfurt, Jerman. Dan selain berbisnis
simpan-pinjam uang (dengan riba tentunya), keluarga ini melakukan bisnis
penyediaan jasa tentara bayaran. Dan tentara pinjaman keluarga ini telah banyak
terlibat di medan perang, seperti Perang Sipil di Amerika (1865-1868), Perang
Naopleon Bonaparte (1769-1821) yang dipicu oleh revolusi Perancis (1789)
meliputi perang Waterloo dan Austerlitz dan sejumlah perang lainnya.
Sedangkan dari kalangann Sephardin, figur-figur yang
menonjol diantaranya adalah keluarga Samuel di Belanda dengan Dutch Shell Oil
Company nya, keluarga Sasson yang menguasai perdagangan di India dan Cina,
keluarga Isaacs, Montagu dan keluarga Lord Reading. Sedangkan di Amerika,
tokoh-tokoh yang terkenal diantaranya
keluarga Morgan pemilik Morgan Stanley Bank dan keluarga Rockefeller yang
bahkan dipercaya pengaruhnya nyaris sama besar dengan keluarga Rothschild.
Dinasti Rockefeller menguasai industri minyak dan diantara produknya adalah
Exxon Mobile Corporation, selain itu juga menguasai perusahaan property,
perbankan pula, pers dan industri vital lainnya. Figur Sephardin dalam sekala
lebih kecil nya termasuk keluarga Bush yang menelurkan dua anggotanya menjadi
presiden Amerika (George Herbert Bush., Sr & George Walker Bush., Jr) dan
keluarga Roosevelt yang menghasilkan dua anggotanya juga menjadi presiden
Amerika (Theodore Roosevelt & Franklin D. Roosevelt).
Tentang eksistensi Yahudi, Sephardin dan Ashkenazi juga
memiliki pandangan berbeda. Kaum Sephardin memandang Yahudi adalah sebagai
suatu kelompok religius atau lebih cenderung tentang kesatuan agama Yahudi.
Namun orang Ashkenazi memandang Yahudi adalah sebagai suatu kesatuan politik
yang berdasarkan ras atau bangsa Yahudi. Namun dalam hal keimanan, baik
Ashkenazi ataupun Sephardin memiliki kesamaan yang cukup fanatik. Yakni mereka
lebih mengimani Talmud yang merupakan hasil karangan rabi-rabi atau pemuka
agama mereka, dibanding Taurat yang diwahyukan Nabi Musa (Moses). Karena
keduanya, sesungguhnya keturunan sekte Parisi dan Saduki, yakni Yahudi
penyembah berhala. Bukan sekte Essene yang murni mengikuti ajaran tauhid (Tuhan
Yang Maha Esa) yang dibawa Nabi Ibrahim (Abraham), Nabi Musa (Moses), Nabi Daud
(David), Nabi Sulaiman (Solomon) dan Nabi Isa (Yesus).
Kesamaan mereka pun ada pada cara mereka menghadapi kaum
non-Yahudi yang mereka sebut gentile atau goyim yang artinya binatang ternak.
Dalam hal ini mereka mengesampingkan perbedaan yang ada dan bersatu padu. Orang
Ashkenazi berslogan “Racial Persecution!”, sedangkan Sephardin memiliki motto
“Religion Intolerance!” terhadap orang-orang goyim. Dan keduanya memiliki
sebutan sama untuk orang non-Yahudi yang dianggap mengancam mereka :
anti-Semit.
Dan dalam tatanan politik dunia sekarang, khususnya di akhir
abad-20 dan di awal abad-21, Yahudi Sephardin menguasai panggung ekonomi &
politik Inggris dan Amerika. Sedangkan Yahudi Ashkenazi menguasai panggung
ekonomi & politik Uni Eropa. Hal ini menjadi penjelas mengapa Inggris
cenderung sangat kuat mendukung Perang Irak dan Afghanistan yang dilancarkan
Amerika dan sebaliknya dikenal sulit berintegrasi kepada Uni Eropa, yang juga
terlihat dalam hal ekonomi, yakni mereka enggan menggunakan mata uang Euro
secara luas, dan masih mempertahankan Poundsterling.
Referensi :
1. http://zilzaal.blogspot.com
2.http://cahyono-adi.blogspot.com
Description: Yahudi Ashkenazi dan Sephardin Dominasi Dunia
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Yahudi Ashkenazi dan Sephardin Dominasi Dunia
0 komentar:
Posting Komentar